Sabtu, 14 Juli 2007


The Prambanan temple is the biggest and a most beautiful Hindu temple about 20 minutes from Yogyakarta city. This magnificent Shivaite temple derives its name from the village where it is located. Locally known as the Loro Jongrang temple, or the temple of the "Slender Virgin" it is reputed to be the biggest and most beautiful Hindu Temple in Indonesia.

17 kilometers east of Yogyakarta, the temple is believed to have been built by King Balitung Maha Sambu in the middle of the ninth century.

Its parapets are adorned with a bas-reliefs depicting the famous Ramayana story. It has eight shrines, of which the three main ones are dedicated to Shiva, Vishnu and Brahma (all are manifestations of God in Hindu). The main temple of Shiva rises to a high of 130 feet and houses the magnificent statue of Shiva's consort, Durga.
Prambanan Temple is beautiful temple, in fact, it is a group of temples. The biggest temple dedicated to Shiva (one of manifestation of God) with two other smaller ones, on its right and on its left, dedicated to Brahma and Wisnhu (manifestation of God) respectively. Reliefs decorating the walls of the temple depict the story of Ramayana.
HOTELS CAFES AND RESTAURANTS INFORMATION
Hotel Melia Purosani Yogyakarta*****
Jl. Suryotomo No. 31 Yogyakarta 55122
Phone: +62-274-589521, 589523
Fax: +62-274-588073, 588076

Hyatt Regency*****
Jl. Palagan Tentara Pelajar Yogyakarta 55581
Phone: +62274869123

Sheraton Mustika Yogyakarta*****
Jl. Laksda Adisucipto km 8,7
Yogyakarta 55282
Phone: +62274511588

The Cangkringan Spa & Villas Hotel*****
Jl. Raya Merapi Golf, Desa Umbulharjo
Cangkringan, Yogyakarta, 55583
Phone: +62 274 746506, +62 274 746507, +62 274 746508
Fax: +62 274 898180

Natour Garuda Hotel****
Jl. Malioboro 60 Yogyakarta
Phone: +62 274 566322, 566353

Santika Hotel****
Jl. Jendral Sudirman 19 Yogyakarta 55233
Phone: +62 274 563036, 561910

Sahid Garden Hotel****
Jl Babarsari 2 Yogyakarta 55281
Phone: +62 274 587078

Century Saphir Hotel****
Jl. Laksda Adisucipto 38 yogyakarta
Phone: +62 274 566222

Jayakarta Hotel****
Jl. Laksda Adisucipto Km. 8 yogyakarta
Phone:+62 274 566418

Yogyakarta Plaza Hotel****
Jl. Geyayan Complex Colombo, Yogyakarta, Indonesia

Radisson Plazza Hotel****
Jl. Gejayan, Colombo, Yogyakarta 55281
Phone: +62 274 584222

Novotel Yogyakarta****
Jl. Jendral Sudirman No. 89
Yogyakarta 55233
Phone: +62 274 580930

Grand Mercure Phoenix Hotel****
Jl. Jendral Sudirman 9-11, Yogyakarta 55233
Phone: +62 274 566617, 589792

Quality Hotel****
Jl. Laksda Adisucipto 48 Yogyakarta
Phone: +62274565005,+62274565100

Mutiara Hotel ***
Jl. Malioboro 18 Yogyakarta
Phone: +62 0274 563814

Puri Artha Hotel ***
Jl. Cendrawasih No. 36 Yogyakarta
Phone: +62 274 63288

Sriwedari Hotel & Cottage ***
Jl. Laksda Adisucipto
Phone: +62 274 588288

The Queen of The South Hotel (Puri Ratu Kidul) ***
Parangtritis Yogyakarta
Phone: +62 274 367196

Ibis Malioboro Yogyakarta***
Jl. Malioboro No. 52-58 Yogyakarta 55001
Phone: +62 274 516974

Mendut Hotel **
Jl. Pasar Kembang No. 49 Yogyakarta 55271
Phone: +62 274 563435

Matahari Hotel**
Jl. Parangtritis No. 123
Phone: + 62 274 372020

Arjuna Plaza Hotel**
Jl. P. Mangkubumi 44 Yogyakarta
Phone: +62 274 513063, 561862

Istana Batik Hotel*
Jl. Pasar Kembang 29 Yogyakarta
Phone: + 62 274 087012, 589849
Fax: + 62 274 563824

Batik Yogya I Hotel*
Jl. P. Mangkubumi 46 Yogyakarta
Phone: +62 274 562510
Fax: +62 274 561823

Batik Yogya II Hotel*
Jl. Dagen Yogyakarta
Phone: +62 274 561828
Fax: +62 274 561823

Wisma LPP Pendidikan Perkebunan*
Jl. Demangan Baru No. 8 Yogyakarta
Phone: +62 274 588380
Fax: +62 274588908

Bhakti Kasih Pundi Mas Hotel*
Jl. Sosrowijayan No.33 Yogyakarta
Phone: +62 274 514890, 513018
Fax: +62 274 514890

Bintang Matahari Hotel*
Jl. Makuyudan No. 32
Phone: +62 274 376314
Fax: +62 274 372388

Hotel Cakra Kembang*
Jl. Kaliurang Km. 5,5 No. 44 Yogyakarta
Phone: +62 274 563088
Fax: +62 274 386807

Airlangga Hotel*
Jl. Prawirotaman No. 6/8 Yogyakarta
Phone: + 62 274 378044
Fax: + 62 274 371427

Dwipari Hotel*
Jl. Pajeksan No. 76/78 Yogyakarta
Phone: + 62 274 562813, 549908
Fax : + 62 274 519295, 515393

Grage Hotel*
Jl. Sosrowijayan 242 yogyakarta
Phone: + 62 274 560125
Fax: + 62 274 584759

Jogja Village Inn*
Jl. Menukan 5 Karangkajen Yogyakarta
Phone: +62 274 373031, 541480
Fax: +62 274 382202

Ishiro Kencana Hotel*
Jl. Kaliurang Km. 4,2 Yogyakarta
Phone: + 62 274 520230
Fax: + 62 274 520363

Pondok Seturan*
Jl. Seturan Yogyakarta
Phone: + 62 274 485629
Fax: + 62 274 486633

Asia Afrika
Jl. Pasar Kembang 25
Phone :514489

Bumi Asih Jaya
Jl. Kusumanegara 70
Phone :380283, 377245

Duta
Jl. Prawirotaman 20
Phone :372064

Duta Garden
Timuran MG III/103
Phone :373482

Gajah
Jl. Prawirotaman 2A
Phone :372037

Galuh Anindita
Jl. Candrakirana 10
Phone :589426
Ayu Joyo
Jl. Rotowijayan 5, Yogyakarta 55132
Phone: +62 274 373520

Bamboo
Jl. Veteran No.23 Yogyakarta
Phone: +62 274371118

California Fried Chicken
Jl. Malioboro 85-87, Yogyakarta 55213
Phone: +62 274 513644

Cobra
Jl. Hayam Wuruk 19, Yogyakarta
Phone: +62 274 513833

Gazebo
Jl. Brigjend. Katamso Kompl. Purawisata, Yogyakarta
Phone: +62 274 587662

Gita Buana
Jl. Adisucipto 16B, Yogyakarta 55281
Phone:+62 274 561164, 562836

Gudeg Bu Citro
Jl. Adisucitpto Km.9, Yogyakarta 55282
Phone: +62 274 587662

Kentucky Fried Chicken
Jl. Malioboro 133, Yogyakarta 55213
Phone: +62 274 561422

Mahkota
Jl.Gendedkan 25, Yk,55231
Phone: +62 274 513568

Natour
Jl. Solo Km. 10,Bbandara Adisucipto
Phone: +62 274 563935, 496638

Ny. Suharti
Jl. Gedong Kuning 187, Yk
Phone: +62 274 383765

Oshin Nikmatono
Jl. Malioboro 53, Yk 55231
Phone: +62 274 562153

Sari Raja
Jl. Diponegoro 89, Yk
Phone: +62 274 562535

Selera Kuring
Jl. HOS. Cokroaminoto 174, Yk
Phone: +62 274 589802

Shintawang
Jl. magelang 9, Yk 55231
Phone: +62 274 562901

Tirta Kencana
Jl. Ring Road Janti, Banguntapan, Yk
Phone: + 62 274 385550

Pandak Perak
Jl. Ring Road Utara-Monjali, Yk 55581
Phone: +62 274 568818, 868707

Pizza Hut Family
Jl. Jend. Sudirman 3 Yk.55233
Phone : +62 274 562013

Pring Sewu
Jl. Magelang Km. 5-6, Yk.55234
Telp: +62 274 564993

Sparta Steak House
Jl. Timoho Raya 36, Yk 55165
Telp: +62 27

Rabu, 11 Juli 2007



Menelusuri Jejak Perak Kotagede


SIAPA yang tidak mengenal kawasan Kotagede? Sentra kerajinan perak itu telah menjadi brand image tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Kawasan yang terletak sekitar 10 kilometer tenggara dari Kota Yogya itu menarik wisatawan, khususnya turis mancanegara, karena banyak perhiasan dan aksesoris perak yang ditawarkan di sana.

Selain Kotagede, sebenarnya ada beberapa sentra kerajinan perak lain di Indonesia, seperti Bali dan Lombok. Namun, kerajinan perak Kotagede memiliki ciri khas tersendiri, yakni tetap dipertahankannya proses pembuatan barang kerajinan secara manual. "Sejak dulu sampai sekarang keunggulan produk kami adalah pengerjaan secara manualnya," kata A Rifai Halim, seorang pengusaha perak di Kotagede.

Lokasi perajin perak di Kotagede tersebar merata, mulai dari Pasar Kotagede sampai Masjid Agung. Saat ini sekitar 60 toko yang menawarkan berbagai produk kerajinan perak. Sedikitnya ada empat jenis tipe produk yang dijual, yakni filigri (teksturnya berlubang-lubang), tatak ukir (teskturnya menonjol), casting (dibuat dari cetakan), dan jenis handmade (lebih banyak ketelitian tangan, seperti cincin dan kalung).

Untuk memperoleh sebuah bentuk, banyak proses yang harus dikerjakan seorang perajin. Yanto, perajin perak, menjelaskan, tahap paling awal adalah membuat desain, kemudian memindahkan desain itu ke cetakan. Selanjutnya, lempengan kuningan atau tembaga sebagai bahan dasar didrik dengan memakai timah lunak. "Kalau sudah didrik baru dirangkai. Langkah terakhir adalah pelapisan bentuk yang sudah jadi dengan perak melalui proses penyepuhan."

Yanto menambahkan, sebagian bentuk memerlukan proses yang berbeda. Perak lempengan harus dipahat sedikit demi sedikit dengan lembaran aspal atau lilin atau kawat perak tipis, dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki.

Kebanyakan ornamen kerajinan perak Kotagede sangat dipengaruhi oleh motif kain batik. Penentuan harga barang kerajinan perak tidak hanya didasarkan pada besar-kecil atau beratnya, tetapi juga nilai seni dan tingkat kerumitan dalam pengerjaannya.

MENURUT para pengusaha perak di Kotagede, kerajinan perak yang digeluti sebagian besar masyarakat wilayah itu bersifat turun-temurun. Awalnya, jumlah perajin hanya beberapa orang, karena usaha mereka hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan perhiasan atau perlengkapan lainnya bagi raja dan kerabat keraton.

Sebelum berkembang menjadi sentra kerajinan perak, Kotagede merupakan ibu kota Kerajaan Mataram yang pertama, dengan raja pertama Panembahan Senopati. Panembahan Senopati menerima kawasan yang waktu itu masih berupa hutan yang sering disebut Alas Mentaok dari Sultan Pajang, Raja Kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kotagede menjadi ibu kota hingga tahun 1640, karena raja ketiga Mataram Islam, Sultan Agung, memindahkannya ke Desa Kerto, Plered, Bantul.

Menurut Rifai, keberadaan perajin perak muncul seiring dengan lahirnya Mataram. "Perpindahan ibu kota ke Plered itu ternyata tidak membuat para perajin ikut-ikutan pindah. Mereka yang biasanya melayani kebutuhan raja itu tetap mempertahankan usahanya dengan menjualnya ke masyarakat umum."

Masa kejayaan Kotagede sebagai sentra industri perak terjadi pada era 1970-1980. Saat itu, jenis barang didominasi oleh alat-alat makan untuk memenuhi permintaan turis asing. "Apalagi, saat itu belum banyak toko yang menjual produk kerajinan perak," kata Rifai.

Menurut Sutojo, Ketua II Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y) keberadaan perajin perak di Kotagede juga tak luput dari peran Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang masuk ke Yogyakarta sekitar abad ke-16 silam. Waktu itu, banyak pedagang VOC yang memesan alat-alat rumah tangga dari emas, perak, tembaga, dan kuningan ke penduduk setempat.

"Berdasarkan data KP3Y tahun 2000, sedikitnya 2.000 orang terlibat langsung dalam mata rantai industri perak di Kotagede. Perajinnya pun tidak hanya dari masyarakat Kotagede, namun sudah meluas. Orang-orang dari Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul banyak datang dan bermukim di Kotagede untuk menjadi perajin perak," papar Sutojo.

Namun, sejak krisis moneter dan maraknya peledakan bom di Indonesia, industri kerajinan perak kian meredup. Bahkan, saat ini ratusan perajin perak terpaksa gulung tikar. Dari sekitar 2.000 perajin, 30 persen di antaranya beralih ke profesi lain seperti kusir andong, usaha warung, dan kuli bangunan.

Perajin yang masih bertahan tidak lagi mengandalkan perak sebagai bahan baku kerajinan. Sekitar 40 persen di antaranya memanfaatkan tembaga dan kuningan sebagai bahan baku alternatif.

Keterpurukan kerajinan perak Kotagede itu diperparah oleh semakin minimnya minat generasi muda menggeluti usaha itu. Mereka lebih memilih bekerja di sektor yang dinilai praktis dan menjanjikan secara ekonomi, misalnya bekerja sebagai buruh pabrik ataupun pegawai negeri.

Perjalanan historis Kotagede sebagai sentra industri perak memang pernah mengalami masa kejayaan. Namun, saat ini kondisinya tengah terpuruk. Untuk mengembalikan masa kejayaan, sepertinya tidak mudah. Kontribusi dari semua pihak jelas dibutuhkan. Persoalannya, sampai saat ini belum ada langkah konkret untuk menyelamatkan sentra perak tersebut.


Borobudur adalah salah satu monumen kuno yang terbaik yang dilestarikan dari seluruh dunia bahkan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Monumen ini adalah kuil budha yang terbesar di seluruh dunia dan telah diklaim sebagai hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Gaya arsitek dari candi inipun tidak ada yang menyerupai di seluruh dunia. Struktur yang terisnpirasi menggambarkan mikro kosmos yang seringkali timbul menjadi suatu pertanyaan, misalnya kapan, dengan cara apa, berapa lama dan oleh siapa cagar alam ini telah dibangun.

Jawaban yang tepat sampai saat ini masih meninggalkan misteri karena tidak ada dokumen tertulis sampai saat ini. Berdasarkan prasasti yang ditemukan oleh peneliti, dicatat bahwa Candi Borobudur dibangun antara abad ke delapan ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Arti dari Borobudur masih tidak jelas. Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangakan Budur mengingatkan kita dengan kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit.
Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara gamblang tentang kesatuan dari perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup yang paling pokok.Relif yang terukir di dinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis dan budaya.


MALIOBORO

Kawasan wisata belanja Malioboro merupakan pusat keramaian di tengah kota Yogya sepanjang dua kilometer, dengan jajaran toko, kedai suvenir kaki lima. Kawasan ini selalu padat oleh berbagai kendaraan, becak, dan sepeda. Para wisatawan tidak akan kuatir untuk dapat menikmati pula hari-hari liburannya di kota Jogja hingga larut malam sekalipun. Dapat dinikmati hidangan-hidangan di warung lesehan di sepanjang jalan Malioboro, makanan yang disediakan dan ditawarkan dari jenis makanan khas Yogya yaitu nasi gudeg dan ayam goreng dan juga makanan Padang, ChinesseFood dan lain sebagainya.
Di kawasan Malioboro terdapat satu Mall terbesar di Kota Jogja yaitu Mall Malioboro, di sekitar Malioboro juga terdapat berbagai macam hotel dan tempat penginapan.Di ujung jalan kawasan Malioboro terdapat Pasar Beringharjo, tempat warga Yogya mencari kebutuhan pangan dan juga bahan batik dengan harga yang sangat murah sepanjang hari. Benteng Vredeburg yang dibangun pada jaman penjajahan belanda kini telah direnovasi, dan terdapat di ujung jalan Malioboro. Benteng ini juga menyimpan banyak sejarah dari perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda. Benteng Vredeburg juga merupakan salah satu alternatif para wisatawan untuk berkunjung. Dengan dikelilingi taman yang asri dan tak jarang diadakan suatu acara seni di sekitar pelataran parkir Benteng Vredeburg.
Sebenarnya Malioboro adalah jalan yang menghubungkan Monumen Tugu kepada Kerajaan Sultan. Bagi masyarakat yang tinggal di Jogja, Malioboro dikenal sebagai bagian kota yang ramai karena kebanyakan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan dimana institusi pemerintahan propinsi berada.
Di siang hari Malioboro penuh dengan kegiatan bisnis. Kita dapat dengan mudah menemukan "andhong", alat angkutan atau becak